Tuesday, November 12, 2019

Kritik Normatif dan 15 Clerkenwell House


Pengertian dan ciri Kritik Normatif

Kritik normatif ini mempunyai standar nilai berupa; doktrin,sistem,tipe atau ukuran. doktrin bisa jadi sebgai pujian atau sebaliknya,sedangkan sistem bisa menyangkut lebih luas pemaknaannya karena ada saling sangkut paut antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Contoh kritik normatifnya “sistem” versi Vitruvius, dia memandang sebuah bangunan adalah pengubah iklim,pengubah perilaku,pengubah budaya,pengubah sumber daya.

Hakikat kritik normatif adalah :
-          Adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip.
-          Menilai melalui kualitas dan kesuksesan sebuah lingkungan binaan.
-          Norma bisa jadi berupa standar yang bersifat fisik, tetapi adakalanya juga bersifat kualitatif dan tidak dapat dikuantifikasikan.
-          Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi
-           
Kritik Normatif terbagi dalam 4 metode yaitu :

- Kritik Doktrinal (Doctrinal Criticsm)Norma yang bersifat general, pernyataan yang tak terukur.
- Kritik Terukur (Measured Criticsm)Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif.
- Kritik Tipical (Typical Criticism)Norma yang didasarkan pada model yang digeneralisasi untuk satu katagori bangunan yang spesifik.
- Kritik Sistematik (Systematic Criticism)Norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuandalam hal ini akan dibahas mengenai metode Tipe. Metode Tipe adalah suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.


Metoda Doktrin
Doktrin sebagai dasar dalam pengambilan keputusan desain arsitektur yang berangkat dari keterpesonaan dalam sejarah arsitektur.
Sejarah arsitektur dapat meliputi : Nilai estetika, etika, ideologi dan seluruh aspek budaya yang melekat dalam pandangan masyarakat.
Doktrin bersifat tunggal dalam titik pandangnya dan biasanya mengacu pada satu ‘ISME’ yang dianggap paling baik.
Metoda Sistemik
Menggantungkan pada hanya satu prinsip akan mudah diserang sebagai : menyederhanakan (simplistic), tidak mencukupi (inadequate) atau kadaluarsa (out of dated )
Alternatifnya adalah bahwa ada jalinan prinsip dan faktor yang dapat dibangun sebagai satu system untuk dapat menegaskan rona bangunan dan kota.
Kritik sistematik dikembangkan dari satu analisis :

Bahwa Problem arsitek adalah membangun sistem dalam kategori-kategori formal yang tidak memungkinkan kita untuk melukiskannya dan membandingkannya dalam struktur yang formal. Ketika kita mengatakan bahwa analisis formal mengandung indikasi elements and relations.
Elements (bagian bentuk arsitektur ), bermakna bahwa kita harus memperlakukan objek sebagai dimensi kesebandingan.
Melahirkan konsep  :
-          Mass(massa),  Bentuk wujud tiga dimensi yang terpisah dari lingkungan
-          Space(ruang), Volume batas-batas permukaan di sekeliling massa
-          Surface (permukaan), batas massa dan ruang
-          Relations , bahwa kita menterjemahkan saling keterhubungan ini diantara dimensi-dimensi
-          Capacity of the structure, kelayakan untuk mendukung tugas bangunan
-          Valuable, nilai yang dikandung yang mengantarkan kepada rasa manusia untuk mengalami ruang.

Metoda Tipikal
Studi tipe bangunan saat ini telah menjadi pusat perhatian para sejarawan arsitektur. Hal ini dapat dipahami karena desain akan menjadi lebih mudah dengan mendasarkannya pada type yang telah standard, bukan pada innovative originals (keaslian inovasi).
Studi tipe bangunan lebih didasarkan pada kualitas, utilitas dan ekonomi dalam lingkungan yang telah terstandarisasi dan  kesemuanya dapat terangkum dalam satu typologi
Metode Tipikal, yaitu suatu pendekatan yang mempunyai uraian urutan secara tersusun. Contoh. Bangunan sekolah, tipe yang ada ialah seperti ruang kelas, ruang guru,ruang kepala sekolah, ruang kesenian,  lab, perpustakaan, kantin, gudang, toilet.

Metoda Terukur
Kritik Pengukuran menyatakan satu penggunaan bilangan atau angka hasil berbagai macam observasi sebagai cara menganalisa bangunan melalui hukum-hukum matematika tertentu.
Norma pengukuran digunakan untuk memberi arah yang lebih kuantitatif. Hal ini sebagai bentuk analogi dari ilmu pengetahuan alam.
Pengolahan melalui statistik atau teknik lain akan mengungkapkan informasi baru tentang objek yang terukur dan wawasan tertentu dalam studi.
Bilangan atau standard pengukuran secara khusus memberi norma bagaimana bangunan diperkirakan pelaksanaannya.

Standardisasi pengukuran dalam desain bangunan dapat berupa :
Ukuran batas minimum atau maksimum, Ukuran batas rata-rata (avarage), Kondisi-kondisi yang dikehendaki
Contoh : Bagaimana Pemerintah daerah melalui Peraturan Tata Bangunan menjelaskan beberapa standard
Normatif : Batas maksimal ketinggian bangunan, sempadan bangunan, Luas terbangun, ketinggian pagar yang diijinkan


Contoh Kritik

Sumber : https://properti.kompas.com/read/2018/10/26/170000621/dua-bangunan-ini-dapat-predikat-buruk?page=all


Bangunan Hunian Gedung 15 Clerkenwell House mendapat predikat buruk, hal ini disebabkan karena design bangunan tidak menyatu dengan desgin lingkungan sekitarnya yaitu fasad finishing dengan menggunakan material batu alam dan bentukan yang tidak seperti pada umumnya.

Padahal Design bangunan tersebut telah memenangi penghargaan RIBA National Award, yaitu sebuah penghargaan arsitektur bergengsi di Inggris. Dan masuk kedalam daftar calon peraih penghargaan dari majalan arsitektur Dezeen. Proses penilaian penghargaan tersebut melalui kompetisi ketat yang diikuti peserta seluruh dunia.

Bahkan Islington Council mengajukan untuk merobohkan bangunan tersebut 2 kali dengan alasan yang pertama merupakan kesalahah Islington Council yang menyetujui design rumah tersebut secara tidak teliti, dan alasan yang kedua Islington Council melakukan investigasi terhadap pengunaan material batu alam sebagai fasad dapat membahayakan. Akan tetapi kedua pengajuan tersebut tetap dimenangkan oleh pemilik sekaligus tim arsitek Amin Taha dan bangunan tersebut tidak jadi dirobohkan.

Pendapat Pengkritik :
Ann Pembroke dari Clerkenwell Green Preservation Society mengkritik bangunan tersebut, dia merasa terkejut dengan bangunan gedung 15 Clerkenwell House dan mengatakan It stands out like a sore thumb yang mempunyai arti Bangunan tersebut berdiri seperti jari yang luka/sakit.

Salah satu orang lainnya yang berasal dari Islington Council yang berpendapat bahwa bangunan itu mengerikan dan mengatakan, "Desain adalah masalah selera, tetapi saya belum pernah bertemu siapa pun yang mengatakan bahwa itu adalah desain yang tepat".


Pendapat Penulis :
Menurut penulis, jika bangunan tersebut memiliki fungsi yang serupa seperti hunian maka sah-sah saja jika design tersebut 'mencolok', tidak melanggar peraturan pembangunan disana, dan tidak mempengaruhi lingkungan disana. Memang dari segi design selera manusia berbeda-beda, akan tetapi perbedaan tersebut dapat menjadi sebuah ikon dari selera pada umumnya.