Tuesday, January 7, 2020

Kritik Descriptive dan Savoy Homann Hotel

Hotel Savoy Homann Bidakara
Hasil gambar untuk savoy homann hotel





Alamat                : Jl. Asia-Afrika No. 112, Cikawao, Lengkong, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Luas                   : 11.611 m²
Arsitek                : Albert Aalbers
Awal dibangun   : 1939

Layaknya sebuah hembusan angin, Hotel Savoy Homann Bidakara mempunyai desain bentuk yang berliuk atau soft. Hotel Savoy Homann dibangun di kota Bandung pada tahun 1939. Pada jaman dahulu kota Bandung merupakan tempat bisnis yang populer, perdagangan, dan tempat yang baik untuk bersantai khususnya pada hari liburan (weekend) bagi para pemilik perkebunan mewah. Akibatnya bisnis perhotelan sangat menjamur di kota Bandung. Desain tersebut memadukan antara jaman modern dengan jaman dahulu, dimana Hotel ini terletak di area yang masih terdapat bangunan-bangunan tua kolonial yang menciptakan suasana jaman dahulu ditambah dengan model bangunan yang berbentuk tidak "kaku" sebagai bentuk bangunan modern.
Awalnya Hotel Savoy Homann Bidakara bernama Hotel Homann yang dibangun pada tahun 1871-1872 dengan kepemilikan keluarga Homann. Bangunan awal tersebut dibangun dengan gaya arsitektur Gothic-Romantic. Namun pada tahun 1939 hotel tersebut di renovasi dan mengganti gaya arsitekturnya menjadi Art Deco Streamlined. Pada tahun 1940an untuk menciptakan kesan mewah dan besar nama hotel ini ditambahkan kata “Savoy” dan tidak berubah hingga pada tahun 1980an.
Hotel ini memiliki 185 kamar penginapan dengan beberapa kamarnya mempunyai sebuah balkon. Desain dari hotel ini menerapkan gaya Arsitektur Art Deco, dimana pada bangunan ini kental sekali akan dekorasinya seperti penggunaan kaca patri dan furnitur antik. Didalamnya terdapat Grand Ballroom yang mempunyai fungsi sebagai ruang serbaguna dengan ukuran yang luas untuk menampung 1.000 pengunjung. Ditambah ruangan-ruangan yang berbeda ukuran yang digunakan untuk tempat meeting atau gathering. Terdapat The Garden Restaurant dengan kapasitas 150 kursi yang menyediakan masakan-masakan Indonesia dan Eropa yang menjadi favorit di Asia. Restoran tersebut berada di atrium pada bagian tengah hotel dengan konsep ruangan yang terbuka. Terdapat Batavia Bar & Lounge pada bagian depan hotel dengan view kearah jalan utama kota Bandung. Fasilitas lainnya terdapat Sidewalk café, tempat berenang, fitness center, spa, dan ruang bermain anak.

Tuesday, November 12, 2019

Kritik Normatif dan 15 Clerkenwell House


Pengertian dan ciri Kritik Normatif

Kritik normatif ini mempunyai standar nilai berupa; doktrin,sistem,tipe atau ukuran. doktrin bisa jadi sebgai pujian atau sebaliknya,sedangkan sistem bisa menyangkut lebih luas pemaknaannya karena ada saling sangkut paut antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Contoh kritik normatifnya “sistem” versi Vitruvius, dia memandang sebuah bangunan adalah pengubah iklim,pengubah perilaku,pengubah budaya,pengubah sumber daya.

Hakikat kritik normatif adalah :
-          Adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip.
-          Menilai melalui kualitas dan kesuksesan sebuah lingkungan binaan.
-          Norma bisa jadi berupa standar yang bersifat fisik, tetapi adakalanya juga bersifat kualitatif dan tidak dapat dikuantifikasikan.
-          Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi
-           
Kritik Normatif terbagi dalam 4 metode yaitu :

- Kritik Doktrinal (Doctrinal Criticsm)Norma yang bersifat general, pernyataan yang tak terukur.
- Kritik Terukur (Measured Criticsm)Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif.
- Kritik Tipical (Typical Criticism)Norma yang didasarkan pada model yang digeneralisasi untuk satu katagori bangunan yang spesifik.
- Kritik Sistematik (Systematic Criticism)Norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuandalam hal ini akan dibahas mengenai metode Tipe. Metode Tipe adalah suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.


Metoda Doktrin
Doktrin sebagai dasar dalam pengambilan keputusan desain arsitektur yang berangkat dari keterpesonaan dalam sejarah arsitektur.
Sejarah arsitektur dapat meliputi : Nilai estetika, etika, ideologi dan seluruh aspek budaya yang melekat dalam pandangan masyarakat.
Doktrin bersifat tunggal dalam titik pandangnya dan biasanya mengacu pada satu ‘ISME’ yang dianggap paling baik.
Metoda Sistemik
Menggantungkan pada hanya satu prinsip akan mudah diserang sebagai : menyederhanakan (simplistic), tidak mencukupi (inadequate) atau kadaluarsa (out of dated )
Alternatifnya adalah bahwa ada jalinan prinsip dan faktor yang dapat dibangun sebagai satu system untuk dapat menegaskan rona bangunan dan kota.
Kritik sistematik dikembangkan dari satu analisis :

Bahwa Problem arsitek adalah membangun sistem dalam kategori-kategori formal yang tidak memungkinkan kita untuk melukiskannya dan membandingkannya dalam struktur yang formal. Ketika kita mengatakan bahwa analisis formal mengandung indikasi elements and relations.
Elements (bagian bentuk arsitektur ), bermakna bahwa kita harus memperlakukan objek sebagai dimensi kesebandingan.
Melahirkan konsep  :
-          Mass(massa),  Bentuk wujud tiga dimensi yang terpisah dari lingkungan
-          Space(ruang), Volume batas-batas permukaan di sekeliling massa
-          Surface (permukaan), batas massa dan ruang
-          Relations , bahwa kita menterjemahkan saling keterhubungan ini diantara dimensi-dimensi
-          Capacity of the structure, kelayakan untuk mendukung tugas bangunan
-          Valuable, nilai yang dikandung yang mengantarkan kepada rasa manusia untuk mengalami ruang.

Metoda Tipikal
Studi tipe bangunan saat ini telah menjadi pusat perhatian para sejarawan arsitektur. Hal ini dapat dipahami karena desain akan menjadi lebih mudah dengan mendasarkannya pada type yang telah standard, bukan pada innovative originals (keaslian inovasi).
Studi tipe bangunan lebih didasarkan pada kualitas, utilitas dan ekonomi dalam lingkungan yang telah terstandarisasi dan  kesemuanya dapat terangkum dalam satu typologi
Metode Tipikal, yaitu suatu pendekatan yang mempunyai uraian urutan secara tersusun. Contoh. Bangunan sekolah, tipe yang ada ialah seperti ruang kelas, ruang guru,ruang kepala sekolah, ruang kesenian,  lab, perpustakaan, kantin, gudang, toilet.

Metoda Terukur
Kritik Pengukuran menyatakan satu penggunaan bilangan atau angka hasil berbagai macam observasi sebagai cara menganalisa bangunan melalui hukum-hukum matematika tertentu.
Norma pengukuran digunakan untuk memberi arah yang lebih kuantitatif. Hal ini sebagai bentuk analogi dari ilmu pengetahuan alam.
Pengolahan melalui statistik atau teknik lain akan mengungkapkan informasi baru tentang objek yang terukur dan wawasan tertentu dalam studi.
Bilangan atau standard pengukuran secara khusus memberi norma bagaimana bangunan diperkirakan pelaksanaannya.

Standardisasi pengukuran dalam desain bangunan dapat berupa :
Ukuran batas minimum atau maksimum, Ukuran batas rata-rata (avarage), Kondisi-kondisi yang dikehendaki
Contoh : Bagaimana Pemerintah daerah melalui Peraturan Tata Bangunan menjelaskan beberapa standard
Normatif : Batas maksimal ketinggian bangunan, sempadan bangunan, Luas terbangun, ketinggian pagar yang diijinkan


Contoh Kritik

Sumber : https://properti.kompas.com/read/2018/10/26/170000621/dua-bangunan-ini-dapat-predikat-buruk?page=all


Bangunan Hunian Gedung 15 Clerkenwell House mendapat predikat buruk, hal ini disebabkan karena design bangunan tidak menyatu dengan desgin lingkungan sekitarnya yaitu fasad finishing dengan menggunakan material batu alam dan bentukan yang tidak seperti pada umumnya.

Padahal Design bangunan tersebut telah memenangi penghargaan RIBA National Award, yaitu sebuah penghargaan arsitektur bergengsi di Inggris. Dan masuk kedalam daftar calon peraih penghargaan dari majalan arsitektur Dezeen. Proses penilaian penghargaan tersebut melalui kompetisi ketat yang diikuti peserta seluruh dunia.

Bahkan Islington Council mengajukan untuk merobohkan bangunan tersebut 2 kali dengan alasan yang pertama merupakan kesalahah Islington Council yang menyetujui design rumah tersebut secara tidak teliti, dan alasan yang kedua Islington Council melakukan investigasi terhadap pengunaan material batu alam sebagai fasad dapat membahayakan. Akan tetapi kedua pengajuan tersebut tetap dimenangkan oleh pemilik sekaligus tim arsitek Amin Taha dan bangunan tersebut tidak jadi dirobohkan.

Pendapat Pengkritik :
Ann Pembroke dari Clerkenwell Green Preservation Society mengkritik bangunan tersebut, dia merasa terkejut dengan bangunan gedung 15 Clerkenwell House dan mengatakan It stands out like a sore thumb yang mempunyai arti Bangunan tersebut berdiri seperti jari yang luka/sakit.

Salah satu orang lainnya yang berasal dari Islington Council yang berpendapat bahwa bangunan itu mengerikan dan mengatakan, "Desain adalah masalah selera, tetapi saya belum pernah bertemu siapa pun yang mengatakan bahwa itu adalah desain yang tepat".


Pendapat Penulis :
Menurut penulis, jika bangunan tersebut memiliki fungsi yang serupa seperti hunian maka sah-sah saja jika design tersebut 'mencolok', tidak melanggar peraturan pembangunan disana, dan tidak mempengaruhi lingkungan disana. Memang dari segi design selera manusia berbeda-beda, akan tetapi perbedaan tersebut dapat menjadi sebuah ikon dari selera pada umumnya.





Friday, October 11, 2019

Kriktik Pada Arsitektur Jembatan Tirtonadi



Hasil gambar untuk jembatan tirtonadi

- Sumber Artikel : https://www.jawapos.com/jpg-today/20/01/2019/bentuknya-tidak-mirip-tugu-keris-raksasa-jembatan-tirtonadi-dikritik/

·       - Isi Artikel
Pada artikel berisi tentang seseorang ahli keris yang mengkritik bentuk arsitektur tugu keris pada Jembatan Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah. Ahli keris tersebut mengkritik  pada bagian bentuk tugu keris yang tidak mirip dengan keris asli. Hal itu dikarenakan pada bagian atas tugu keris tidak memiliki kontur yang sesuai dan berbentuk tidak simetris, dan pada bagian bawahnya yang tidak mirip sama sekali dengan bentuk keris.
Agus Atmo Wijoy yang merupakan Ketua Paguyuban Bratasura mengatakan bahwa seharusnya pemerintah melibatkan pakar keris dalam pembuatan tugu keris tersebut. F. X. Hadi Rudyatmo selaku Wali kota Solo mengatakan bahwa seluruh perencanaan dan pengerjaannya dilakukan langsung oleh pemerintah pusat, sedangkan Pemkot Solo hanya sebatas yang mempersiapkan lahan. Pekerjaan tersebut dikerjakan dari Kementrian PUPR dengan bentuk tugu keris yang menyerupai keris dengan pamor beras wutah.

·         - Permasalahan
Bentuk tugu Keris pada Jembatan Tirtonadi.

·         - Tanggapan Penkritik
Pengkritik mengatakan bahwa tugu Keris yang ada pada Jembatan Tirtonadi sama sekali tidak memiliki kemiripan dengan berbagai keris yang ada. Dan menyayangkan pemerintah kota Solo tidak melibatkan pakar Keris dalam pembuatan tugu tersebut.

·         - Pendapat Tentang Masalah Tersebut
Ketika dilihat secara langsung, memang tugu keris pada Jembatan Tirtonadi kurang memperlihatkan bentuk keris dengan pamor beras wutah. Sedangkan Keris dengan pamor beras wutah memiliki bentuk bagian atas yang meliuk-liku atau tegak lurus dengan lebar yang ramping.
Menurut saya, ketika mebuat sebuah tugu/bangunan yang memiliki bentuk dengan mengambil design dari objek asli dan jika memang tugu tersebut dijadikan hanya untuk sebuah icon maka seharusnya bentuk tugu tersebut harus terlihat proporsi dan semirip mungkin.
Namun design bentuk tugu Keris pada Jembatan Tirtonadi tersebut tidak dapat disalahkan secara langsung, karena tugu tersebut juga mempunyai fungsi sebagai penahan tambahan gaya beban yang diterima oleh jembatan. Dikarenakan tugu tersebut mempunyai fungsi lain yaitu sebagai penahan tambahan beban  pada jembatan maka pastinya bentukan yang akan dibuat kemungkinan akan terjadi perubahan yang menyesuaikan sebuah struktur yang kuat dan mampu menahan beban.


Sunday, May 5, 2019

DETAIL MATERIAL PADA POTONGAN BANGUNAN ASAKUSA CULTURE TOURIST INFORMATION CENTER


DETAIL MATERIAL PADA POTONGAN BANGUNAN
ASAKUSA CULTURE TOURIST INFORMATION CENTER



Architects : Kengo Kuma & Associates
Location : Asakusa, Taito, Tokyo, Japan
Category : Cultural Architecture
Design Team : Kengo Kuma, Teppei Fujiwara, Masafumi Harigai, Okayama Naoki, Kiyoaki Takeda, Masaru Shuku, Erina Kuryu, Hiroaki Saito
Structural Engineer : Makino Structural Design
Electrical Engineer : Izumi Okayasu Lighting Design
Developer : Taito City
Decorator : Yoko Ando, Kensaku Kato
Built in : 2009-2012
Area : 326m2 (234.13m2)
Project Year : 2012

INFORMASI UMUM

            Asakusa Culture Tourist Information Center merupakan bangunan arsitektural yang berlokasi di Asakusa, Taito-ku, Tokyo, Jepang yang dibangun pada tahun 2009-2012. Bangunan ini didesign oleh Kengo Kuma and Associates (Teppei Fujiwara, Masafumi Harigai, Okayama Naoki, Kiyoaki Takeda, Masaru Shuku, Erina Kuryu, Hiroaki Saito) dengan jumlah 8 lantai dan underground dengan total tinggi bangunan 39 m, berfungsi sebagai pusat informasi di area Asakusa bagi para turis yang datang dari berbagai negara, selain itu terdapat pula conference room, ruangan multifungsi, dan ruangan pameran.
Bangunan ini mempunyai luasan lahan 326 m2 dengan desain kontemporer membuat bangunan ini terlihat seperti sebuah tumpukan rumah dengan atap miring yang disusun keatas, bagian luar bangunan sangat didominasi oleh ornamen kayu yang disusun secara vertikal menjadikan efek visual menjadikan bangunan tinggi dan berbeda dari bangunan sekitarnya. Selain menjadi ornamen papan kayu yang disusun tersebut berfungsi menjadi secondary skin agar cahaya yang masuk kedalam bangunan dapat dihalau, karena material pembungkus bangunan tersebut menggunakan panel kaca yang mudah dimasuki oleh cahaya matahari..


DETAIL MATERIAL POTONGAN

Bangunan ini terlihat sangat simpel dan kaku, namun dibalik tampilannya tersebut bangunan ini dibangun dengan beberapa material yang disusun sedemikian rupa sehingga terlihat sangat kompleks.

Gambar 2.1 Potongan dinding pada bangunan





Material yang digunakan yaitu



Gambar 2.2 Baja profil kanal C
-       Baja Profil Kanal C 150x75x6.5x10
Baja tersebut digunakan sebagai tumpuan lantai, mengikat pada baja dinding luar.




Gambar 2.3 Baja profil kanal L Galvanis
-        Baja Profil Kanal L Galvanis 72x175x12
Baja L ini menjadi tumpuan untuk dinding kaca pada bagian terluar bangunan, baja tersebut dicelup kedalam seng yang panas yang berfungsi untuk melapisi permukaan baja.




Gambar 2.4 Lantai kayu
-       Lantai kayu oak
Permukaan lantai menggunakan kayu oak dengan tebal 1.5cm.




Gambar 2.5 Lampu LED
-       Lampu LED
Lampu LED dipasang pada sisi dalam dan pinggir ruangan untuk menciptakan penerangan efek glowing pada sisi terluar ruangan.




Gambar 2.6 Kisi kisi lantai
-        Kisi kisi lantai
Terdapat kisi kisi besi yang terpasang di permukaan lantai yang berfungsi untuk menyalurkan udara AC dari bawah permukaan lantai menuju ruangan.




Gambar 2.7 Panel penyebar cahaya
-        Panel penyebar cahaya
Panel tersebut berfungsi menyebarkan cahaya LED yang berada dipojok ruangan agar cahaya memantul dan tidak fokus pada satu titik.




Gambar 2.8 Plat lantai beton
-       Plat lantai beton precast
Terdapat beton precast yang digunakan untuk plat lantai.




Gambar 2.9 Floor Support Jack
-        Floor Support Jack
Floor Support Jack adalah sebuah penyangga lantai yang bertumpu pada plat lantai beton untuk mennyaga lantai kayu.


Kesimpulan
Bangunan ini menjadi icon di wilayah Asakusa karena bentuk bangunannya yang begitu unik. Dibalik gaya bangunannya yang begitu simpel terdapat beberapa material pembentuk yang cukup kompleks, mulai dari plat beton precast untuk plat lantai, Floor Support Jack sebagai penyangga lantai kayu dari plat lantai, hingga lantai kayu oak sebagai permukaan lantai.. Sekian tulisan yang saya sampaikain :)

Sumber :
https://www.arch2o.com/asakusa-culture-and-tourism-center-kengo-kuma-and-associates/
https://thosewhowandr.com/blog/tokyo-photo-diary

Wednesday, January 31, 2018

Green City Concept

1. PENGERTIAN
Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga generasi berikutnya.
Green city bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur dan strategi pembangunan sosial. Konsep kota yang ramah lingkungan merupakan pengefektifan dan pengefisiensian sumber daya alam dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin adanya kesehatan lingkungan, dan mampu mensinergikan lingkungan alami dan buatan.
Kota-kota ramah lingkungan (eco-cities/green city) baik yang sudah dibangun maupun yang masih dalam tahap perencanaan  memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu: kota-kota yang ingin mengurangi atau menghapuskan penggunaan bahan bakar fosil, membangun gedung yang ramah lingkungan serta memromosikan “ruang hijau” dan udara bersih.
Tujuan dari kota-kota hijau ini juga ingin menciptakan sistem transportasi publik yang hemat energi dan mudah diakses, menciptakan lingkungan kota yang ramah bagi pejalan kaki serta membangun prasarana yang terstruktur yang memadukan fungsi tempat tinggal, tempat kerja dan tempat belanja.Semua kualitas ini dikenal sebagai konsep pembangunan perkotaan yang berkelanjutan (sustainable urbanism).
Dalam skala kota, tentunya konsep tersebut haruslah diwujudkan secara lebih luas lagi. Keberadaan suatu kota sangat tergantung pada infrastrukturnya. Masih menurut Nirwono Joga, pola jaringan RTH dengan berbagai jenis dan fungsinya merupakan rangkaian hubungan dan kesatuan terpadu yang membentuk infrastruktur hijau (green infrastructure) atau infrastruktur ekologis (ecological infrastructure). Infrastruktur hijau dengan berbagai jenis dan fungsinya berperan dalam menciptakan keseimbangan ekosistem kota dan alat pengendali pembangunan fisik kota.

Kota-Kota Green City
Copenhagen, Denmark
Copenhagen merupakan salah satu kota di Denmark yang telah menerapkan konsep kota cerdas tersebut. Kota ini disematkan label ‘green city leader’, dengan pengakuan dari indeks kota cerdas Siemens dan European Green Capital pada 2014, karena memiliki jumlah karbondioksida terendah di dunia (kurang dari dua ton/kapita). Predikat ini tidak muncul dengan sendirinya, melainkan melalui sebuah usaha berkelanjutan sejak tahun 1981, dengan program hidup bersepeda. Kota ini kemudian memiliki target agar perjalanan ke tempat kerja atau sekolah dengan menggunakan sepeda mencapai 50%. Pada tahun 2009, target ini telah tercapai 37%, sebuah hasil yang sangat signifikan, dan pada tahun 2025 Copenhagen menargetkan kotanya netral karbon. Copenhagen juga telah menerapkan konsep IT yang terintegrasi, dengan melakukan kolaborasi dengan MIT untuk membuat The Copenhage Wheel, sebuah sepeda hybrid yang memiliki sensor untuk mengukur polusi, kemacetan lalu lintas, dan kondisi jalanan secara real time.

Tuesday, January 2, 2018

Material Ramah Lingkungan

Assalamualaikum wr. wb.
Balik lagi sama saya setelah beberapa minggu liburan..
Artikel kali ini tentang

Material Ramah Lingkungan


  Pemilihan material bangunan yang ramah lingkungan untuk desain sangat penting. itu karena kondisi lingkungan yang saat ini menuntut kita untuk bijak dalam mengelolanya. supaya yang kita bangun nanti tidak mencemari lingkungan sekitar. ada beberapa kriteria material ramah lingkungan diantaranya:


Tidak beracun sebelum dan sesudah digunakan.
 

 Dalam proses pembuatannya tidak menghaslkan zat-zat berbahaya bagi lingkungan. Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan).
Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan).  Dapat terurai dengan mudah secara alami.
Dan berikut adalah beberapa conton material ramah lingkungan yang sering digunakan:


Bambu

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang memiliki ruas dan rongga didalamnya. Rumah-rumah di pedesaan Jawa dan Sunda masih banyak yang memakai dinding bambu. Pohon bambu yang tebal terutama di bagian pangkal dipakai sebagai kaso. Batang bambu juga banyak dipakai sebagai jembatan darurat. Bambu berkualitas tinggi lebih kuat dibandingkan baja sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan

Kelebihan:
-harganya murah
-memiliki bobot yang ringan
-memiliki kekuatan setara dengan baja
-elastis dan mudah dibentuk

Kekurangan:
-sambungan yang rumit
-karakteristiknya tidak seragam
-rentan terhadap rayap

Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Ada banyak jenis kayu diindonesia. Biasanya kayu digunaakan untuk struktur bangun, kusen dan bahan mebel.

Kelebihan:
-tahan terhadap tekanan
-dapat diubah ke bentuk apapun
-kualitasnya dapat dilihat secara visual
-banyak pilihannya

Kekurangan:
-mudah terbakar
-mudah diserang rayap
-sensitif terhadap lembab

Batu Alam

Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat sebagai bahan bangunan, terutama untuk proses penyelesaian akhir (finishing). Kesan alami serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah satu alasan batu alam menjadi begitu populer. Keragaman jenis serta cara pemasangannya yang mampu menghasilkan berbagai macam pola dan tampilan membuat batu alam seolah menjadi elemen wajib dalam pembangunan sebuah rumah.

Kelebihan:
-berkesan natural
-tidak cepat rusak
-jika retak tidak terlihat
-ukurannya dapat disesuaikan

Kekurangan:
-memiliki pori pori yang besar
-bobotnya cenderung berat
-harganya lebih mahal dari keramik

Tuesday, November 7, 2017

Green Architecture

Green Arsitektur

       ARSITEKTUR  HIJAU

Arsitektur hijau disebut juga arsitektur ekologis atau arsitektur ramah lingkungan, adalah satu pendekatan desain dan pembangunan yang didasarkan atas prinsip-prinsip ekologis dan konservasi lingkungan, yang akan menghasilkan satu karya bangunan yang mempunyai kualitas lingkungan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Arsitektur hijau diperlukan untuk menjawab tantangan persoalan lingkungan yang semakin memburuk dan hal ini disebabkan karena pendekatan pembangunan yang terlalu berorientasi pada aspek ekonomi jangka pendek semata.

         BANGUNAN HIJAU

Bangunan hijau adalah satu pendekatan pembangunan bangunan yang didasarkan atas prinsip-prinsip ekologis. Pendekatan ini dipilih berdasarkan kenyataan bahwa selama ini 50% sumberdaya alam dipakai untuk bangunan dan 40% energi dikonsumsi bangunan. Sementara itu lebih dari 50% produksi limbah berasal dari sektor bangunan. Kenyataan ini menunjukkan adanya ketidak seimbangan lingkungan yang berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan dan kehidupan manusia.

 Tujuan Bangunan

Ada dua tujuan utama penerapan bangunan hijau: 
Meminimalkan pemakaian energi dan sumberdaya, terutama yang berasal dari sumber   daya yang tidak dapat diperbaharui, misalnya bahan tambangMeminimalkan emisi (buangan) yang berasal dari proses konstruksi, pemakaian dan pembongkaran bangunan. 

 Prinsip Bangunan 

 konservasi energipenyesuaian iklimmeminimalkan pemakaian sumber dayamemperhatikan pemakaian lahan /site  
Contoh Bangunan hijau

Tree house singapore  

 Tree House adalah kondominium yang terletak di 60 Chestnut Avenue, Singapura 679493 di distrik 23. yang selesai pada tahun 2014 oleh CDL & Hong Leong Group yang memiliki reputasi baik. Ada total 4 menara dengan 24 lantai yang terdiri dari 429 unit

Setelah selesai, kondominium Singapura ini mendapatkan Guinness World Record sebagai taman vertikal terbesar di dunia. Keempat menaranya, masing-masing setinggi 24 lantai, terbungkus dedaunan lebat yang berfungsi menyaring udara untuk mengurangi jejak karbon monoksida. Sementara dinding hijau menghilangkan emisi gas rumah kaca untuk meminimalkan penyerapan panas, jendela canggih memanfaatkan teknologi reduksi panas, membuat rumah tetap sejuk sepanjang hari.